Training yang Bagus untuk Karyawan saat Ini

Training yang Bagus untuk Karyawan

Untuk meningkatkan kinerja dari para pegawai, perusahaan biasanya akan mengadakan training yang bagus untuk karyawan. Bisa berupa latihan dasar kepemimpinan atau penambahan skill secara otodidak. Kegiatannya bisa berlangsung selama satu hari atau sampai satu minggu.

Berbagai Jenis Training yang Bagus untuk Karyawan

Training memiliki pengertian luas, namun secara garis besar merupakan pelatihan yang diberikan pada pegawainya untuk mempelajari ketrampilan sesuai dengan pekerjaan mereka. Setiap perusahaan tentu memiliki cara pelatihan berbeda-beda (tergantung pada kebutuhan masing-masing).

Hal ini disebabkan karena budaya masing-masing perusahaan juga berbeda, untuk bisa beradaptasi tentu pemahaman dan fokus yang dijalankan tidak sama. Sebagai karyawan baru proses ini memang tidak mudah, karena jika tidak lolos bisa dinyatakan gagal.

Training yang bagus untuk karyawan harus mengikuti standar budaya dan kebiasaan kerja dari perusahaan tersebut. Tidak heran jika terdapat berbagai jenis metode pelatihan di beberapa perusahaan. Sebagai tenaga pengembang SDM bisa dijadikan referensi berguna. Ini dia penjelasannya:

  1. Training Vestibular

Jasa training motivasi yang satu ini cocok diterapkan pada karyawan baru, dimana mereka nantinya akan diperkenalkan pada pekerjaan masing-masing di suatu ruangan tersendiri. Terpisah dari pegawai yang sudah lama, namun pelatihan ini tentu masih didampingi, tidak benar-benar dilepaskan begitu saja.

Selain itu pengenalan pekerjaan juga tidak dilakukan langsung begitu saja. Namun secara berkala, peserta training akan diberikan peralatan atau mesin sesuai job desc pekerjaan. Nantinya alat tersebut dijadikan semacam simulasi atau gambaran bagi peserta training agar mereka terbiasa.

  1. On-The-Job Training

Jenis training satu ini paling banyak digunakan, dimana karyawan baru langsung akan dihadapkan pada situasi sebenarnya sambil belajar secara bertahap. Dengan cara ini diharapkan para pegawai bisa cepat beradaptasi. Tentu dalam pengawasan pihak lain seperti kepala divisi tersebut, manajer dan supervisor.

Metode on-the-job training cocok digunakan untuk pekerjaan yang tidak membutuhkan pengetahuan baru, sudah sesuai dengan kemampuan dasar yang dimiliki. Contohnya adalah pekerjaan kantoran seperti administrasi, akuntansi, arsitek, pramusaji hotel dan sejenisnya.

  1. Internship

Kemudian ada program magang internship. Berbeda dengan training jenis lainnya disini orang tersebut hanya diberikan waktu singkat disa dalam hitungan bulan ataupun minggu, tergantung kebijakan dari perusahaan. Program ini biasanya banyak diikuti oleh mahasiswa semester pertengahan.

Tujuannya tidak lain adalah menambah pengalaman kerja terhadap bidang tersebut untuk karir lebih tinggi kedepannya. Program ini memang lebih efektif dibandingkan training karena memiliki sasaran tepat. Dalam hitungan bulan atau minggu tersebut mereka tetap menerima gaji secara profesional.

  1. Apprenticeship

Konsep dari pelatihan ini hampir sama dengan internship. Apprenticeship atau lebih akrab disebut magang merupakan campuran antara pengalaman kerja ditambah pelatihan kerja ketrampilan baru. Jadi saat selesai masa kontrak di tempat bersangkutan, pegawai tersebut sudah memiliki jangkauan luas.

Selain itu program pelatihan magang satu ini berlangsung dengan kurun waktu cukup lama. Yakni bisa sampai 1 tahun bahkan bisa lebih. Program ini banyak digunakan perusahaan-perusahaan besar luar negri. Tak heran masyarakat Indonesia berbondong-bondong memenuhi kuotanya.

  1. Demonstrasi dan Contoh

Jenis training satu ini memiliki sistem yang sederhana sehingga gampang dipahami. Pelatihan demonstrasi dan contoh banyak dipakai pada pekerjaan bersifat ketrampilan. Dimana nantinya pegawai lain akan memberikan contoh terkait pekerjaan yang akan dilakukan pegawai baru.

Setelah selesai memberikan contoh, barulah pegawai baru mempraktekkan ulang aktivitas yang diajarkan. Jadi tidak membutuhkan waktu lama, cukup praktis dan efisien daripada metode training. Namun tentu saja jenis pelatihan satu kurang cocok jika dipraktekkan pada pekerjaan manajerial.

  1. Pelatihan di Dalam Kelas (Off-The-Job Training)

Hampir sama dengan on-the-job training, hanya saja metode pelatihan satu ini menggunakan berbagai media pendukung lain seperti menonton cuplikan film, materi seminar, games, diskusi kelompok, memecahkan studi kasus, sampai konferensi juga dipersiapkan agar suasana menyenangkan.

Tipe training satu ini banyak digunakan pada perusahaan-perusahaan menengah dan besar, juga milik negara. Suasana pelatihan jenis ini memang lebih serius dibandingkan dengan lainnya, untuk itu harus diselingi dengan permainan-permainan menyenangkan.

  1. Pelatihan oleh Karyawan Lama

Guru terbaik adalah pengalaman, sama halnya dengan karyawan lama yang sudah banyak mengerti dan berkecimpung di bidang tersebut. Pelatihan ini biasanya praktek sambil belajar dan jika ditemukan masalah tertentu akan diberikan penjelasan untuk pembelajaran pegawai baru.

Bentuk-bentuk pelatihan inilah yang biasanya banyak dipakai di perusahaan kecil sampai besar. Tergantung penyesuain budaya kerja. Training dilakukan tentu ada sebab musababnya, bukan tanpa alasan yang jelas.

Tujuan Perusahaan Mengadakan Training

Jajaran perusahaan tentu tidak melakukan training hanya karena coba-coba saja. Mereka memerlukan tambahan tenaga kerja untuk memperbesar jangkauan usahanya. Selain itu training juga memiliki tujuan-tujuan khusus lainnya.

  • Meminimalisir resiko seperti minus, pelecehan, sampai pencurian
  • Menciptakan karyawan dengan keahlian serba bisa atau multitasking
  • Memotivasi karyawan untuk terus upgrade kemampuan dasar mereka
  • Meningkatkan Efisiensi dalam lingkungan kerja tersebut
  • Dengan training diharapkan pegawai bisa meningkatkan produktivitasnya.
  • Keuntungan perusahaan semakin bertambah
  • Sebagai filter bibit-bibit karyawan teladan dalam divisi tersebut.
  • Feedback investasi lebih besar

Banyak manfaat-manfaat training yang jarang diketahui pesertanya, padahal dengan pelatihan tersebut bisa saja mereka sedang dipersiapkan untuk sesuatu besar nantinya. Jadi cobalah untuk lebih serius saat mengikuti training tersebut, walaupun suasananya terlihat santai dan non formal. Oleh karena itu, jangan heran jika banyak perusahaan melakukan mengadakan training yang bagus untuk karyawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *

Open chat
Assalamualaikum, ada yang bisa kami bantu?